Tuesday, March 27, 2012

Khutbah di Masjid Jamik


MENJADI PRIBADI PILIHAN
(Reza Fakhlevi) 
di Majid Jamik Siulak Mukai
23 Maret 2012

Pembukaan

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah …
Marilah kita bersyukur karena masih diizinkan untuk meneruskan kehidupan ini dengan kewenangan penuh dari Allah SWT untuk membangun nasib baik kita dan keluarga kita. Sesungguhnya, kecerahan masa depan kita sangat ditentukan oleh rasa hormat kita kepada diri sendiri. Semakin kita menghormati diri kita sendiri, akan semakin baik sikap dan perilaku kita, dan dengannya akan semakin baik perlakuan kehidupan bagi kita.
Marilah kita melebihkan doa dan kebaikan bagi anggota keluarga, para sahabat, dan mereka yang kita layani, agar kita semua hidup dalam kebahagiaan dan kesyukuran. Allah berfirman : Laiingsyakartum .…….dst
Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah …
Kita semua ingin menjadi sesuatu, tapi tidak setiap orang bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk menjadi itu. Itu sebabnya banyak orang hanya hidup dalam keinginan hampa, dan marah karena mereka terkatung-katung antara keinginan yang besar dan kehidupan yang suram. Tapi kita tidak dilahirkan untuk kalah dan menjadi pecundang (orang yang sering gagal) dalam kehidupan kita. Kita adalah pemenang yang sedang dalam pembentukan Allah SWT. Yang kita lakukan adalah membangun kehidupan kita. Kesegeraan untuk bekerja adalah penyegera kesejahteraan dan kesuksesan.
Kesalahan besar di masa depan itu tidak pernah dibuat karena satu langkah pertama yang salah; tetapi sering karena langkah pertama yang benar, yang diikuti oleh banyak langkah-langkah yang salah. Kebaikan kecil yang teratur lebih penting daripada kebaikan hebat yang dilakukan kadang-kadang.
Seandainya kita lebih sering membayangkan hasil yang baik dari usaha kita, daripada menggelisahkan kemungkinan-kemungkinan buruk atau kegagalan, mungkin akan lebih banyak orang yang kita temui, dan lebih banyak pekerjaan yang akan kita coba. Allah SWT tidak merencanakan kita menjadi manusia yang gagal. Semua tuntunan dan bahkan ketegasan Tuhan dalam mengharuskan kesetiaan kepada yang benar, adalah untuk kebaikan kita. Maka marilah kita lebih sering mangharapkan hasil yang baik dari setiap pekerjaan kita, dan mengurangi kebiasaan menduga keburukan di balik kejadian yang menimpa kita dan niat baik Tuhan.
Kita akan berupaya sebaik dugaan kita. Maka dugalah yang baik-baik. Berprasangka baiklah (husnuzhon). Karena "Kebaikan = Kebenaran + Kesantunan" Jika tidak diingatkan, banyak orang yang demikian kuatnya meyakini kebenaran dirinya dan kesalahan orang lain, sampai memaksakan kebenaran dengan cara yang tidak santun. Kebenaran yang disampaikan tanpa penghormatan, dapat merusak penghormatan kepada kebenaran.
Kaum Muslimin yang berbahagia …
Perhatikanlah semua penipu, mereka adalah orang tidak jujur yang pandai berlaku santun. Lalu, mengapakah kita yang mengenal kebenaran ini, tidak belajar untuk menyampaikan kebenaran dengan sebaik-baiknya cara? Marilah kita bersaudara dan bersahabat dalam kesetiaan kepada kebenaran dan kesetiaan kepada kesabaran (Watawa shaubil haq,watawa shaubish shabr).
Seandainyainya mengeluh dan menyalahkan orang lain itu dibayar, akan banyak orang menjadi kaya tanpa bekerja. Tapi Tuhan telah menetapkan, bahwa Dia tidak akan mengubah keadaan seseorang, kecuali orang itu sendiri yang berupaya mengubahnya.
Tapi pengeluh, adalah tetap pengeluh, sampai hatinya tercerahkan. Sebagian orang menggunakan kelemahan hidup untuk melindungi diri terhadap nasihat baik.
Dia mencemooh nasihat baik, walau pun nasihat itu berasal dari firman Allah dan Sabda Rasulullah. Maka marilah kita menghentikan kebiasaan mengeluh, yang hanya semakin memperdalam kesedihan kita. Marilah kita memulai perjalanan naik kita dengan mensyukuri yang sudah ada dalam kehidupan kita.
Kaum Muslimin Yang Memiliki Hati Yang Baik
Tetaplah menjadi jiwa baik yang dicintai Allah. Marilah kita tinggalkan kebiasaan untuk mengeluhkan kesulitan hidup - yang sebetulnya juga dialami oleh semua orang, dan berfokuslah menjadikan diri kita agar mampu mengatasi semua kesulitan-kesulitan hidup kita. Hidup ini memang sulit, tapi terasa mudah JIKA KITA MAMPU dan penuh harapan serta tidak mengeluh. Ingatlah bahwa mengeluh adalah memamerkan kelemahan diri kita sendiri.
Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila kita berpikir bisa, maka segeralah kita kerjakan pekerjaan tersebut.
Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus kita takuti. Akan tetapi kita harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri kita dengan kecepatan apapun itu.
Jika kita sedang benar, jangan terlalu berani dan bila kita sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan hidup kita.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

Kaum Muslimin Yang Memiliki Hati Yang Baik
Jangan kita hanya dekat dengan mereka yang kita sukai saja. Dan seringkali kita menghindari orang yang tidak tidak kita sukai, padahal dari dialah Kita akan mengenal sudut pandang yang baru. Sesungguhnya orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
Kita tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama kita. Kita akan disebut baru, hanya bila cara-cara kita baru. Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap kita tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap kita salah
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.

Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersukurlah yang menjadikan kita berbahagia.
Bukan harta, tahta dan kekayaan yang menjadikan kita bersyukur. Kalau semua itu yang menjadikan kita bersyukur, pasti suatu saat nanti bila harta, tahta dan kekayaan diambil oleh Allah, kita menjadi kufur dan azab Allah akan menimpa kita. Tetapi marilah kita selalu bersyukur kepada Allah, walau hidup kita masih dalam kekurangan, penderitaan hidup yang masih kita alami, yang pastinya dengan bersyukur kita pasti berbahagia.

KHUTBAH KEDUA
DO’A

No comments:

Post a Comment